Terkini

Mandi Safar di Labuapi: Masyarakat Lombok Barat Lestarikan Tradisi Rebo Bontong

×

Mandi Safar di Labuapi: Masyarakat Lombok Barat Lestarikan Tradisi Rebo Bontong

Sebarkan artikel ini
Rebo Bontong di Labuapi Tradisi Mandi Safar Meriah dan Aman

Labuapi, Lombok Barat – Masyarakat Lombok Barat, khususnya di wilayah Kecamatan Labuapi, kembali merayakan tradisi Rebo Bontong atau Mandi Safar pada Rabu terakhir bulan Safar dalam penanggalan Hijriah. Tradisi yang telah mengakar kuat ini dilaksanakan pada Rabu, 4 September 2024, dengan penuh khidmat dan antusiasme.

Mandi Safar: Simbol Pembersihan Diri

Tradisi Rebo Bontong merupakan salah satu aset budaya masyarakat Lombok yang telah ada sejak dulu. Dalam tradisi ini, warga melaksanakan Mandi Safar dengan mandi atau berenang di sungai atau pantai sebagai simbol membersihkan diri dari hal-hal yang tidak baik.

“Tradisi Rebo Bontong memiliki makna mendalam bagi masyarakat kami. Mandi Safar dilakukan sebagai bentuk pembersihan diri, baik secara fisik maupun spiritual, dengan harapan agar terhindar dari segala macam malapetaka dan penyakit,” ungkap salah seorang tokoh masyarakat Labuapi.

Lokasi-Lokasi Mandi Safar di Labuapi

Pada perayaan Rebo Bontong tahun ini, terdapat beberapa lokasi yang menjadi pusat kegiatan Mandi Safar di Kecamatan Labuapi, antara lain:

  • Daerah wisata pantai Kuranji Bangsal dan pantai batas senja 2 Desa Kuranji Dalang
  • Lapangan Bina insan Desa Bengkel
  • Kolam renang 2000, kali Remeneng, Dam Tangkeban Desa Merembu

Lokasi-lokasi tersebut dipadati oleh warga dari berbagai usia yang turut serta dalam tradisi ini. Mereka datang dengan membawa berbagai perlengkapan mandi dan sesajen sebagai bagian dari ritual.

Pengamanan dari Polsek Labuapi

Untuk memastikan kelancaran dan keamanan pelaksanaan tradisi Rebo Bontong, Polsek Labuapi menerjunkan sejumlah personel untuk melakukan pengamanan di lokasi-lokasi kegiatan. Kapolsek Labuapi, Ipda I Nyoman Rudi Santosa, menyatakan, “Kami berkomitmen untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama pelaksanaan tradisi Rebo Bontong. Personel kami ditempatkan di berbagai titik strategis untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan.”

Situasi Aman dan Kondusif

Secara umum, kegiatan tradisi Rebo Bontong di Kecamatan Labuapi berjalan dengan lancar dan aman. Masyarakat terlihat antusias mengikuti setiap rangkaian acara, mulai dari persiapan hingga pelaksanaan Mandi Safar.

“Alhamdulillah, kegiatan tradisi Rebo Bontong tahun ini berlangsung dengan aman dan kondusif. Masyarakat dapat melaksanakan tradisi ini dengan tenang dan khidmat,” ujar Ipda I Nyoman Rudi Santosa.

Tradisi yang Terus Dilestarikan

Tradisi Rebo Bontong merupakan salah satu warisan budaya yang terus dilestarikan oleh masyarakat Lombok Barat, khususnya di Kecamatan Labuapi. Meskipun zaman terus berkembang, tradisi ini tetap menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat.

“Kami berharap tradisi Rebo Bontong dapat terus dilestarikan oleh generasi mendatang. Tradisi ini tidak hanya memiliki nilai budaya, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai luhur seperti kebersihan, kesederhanaan, dan kebersamaan,” tambah tokoh masyarakat Labuapi.

Perayaan Rebo Bontong di Kecamatan Labuapi tahun ini menjadi bukti nyata bahwa tradisi dan budaya lokal masih memiliki tempat yang istimewa di hati masyarakat. Semoga tradisi ini dapat terus dijaga dan dilestarikan sebagai bagian dari kekayaan budaya Indonesia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *